Rangkaian Elektronika dan Mikrokontroller Dasar

Rangkaian Nyala Api Elektronik

Pada waktu yang lalu rancangan seperti ini memang masih harus dihasilkan oleh nyala api batubara. Tetapi pada kenyataannya nyala api yang ditimbulkan oleh batubara tersebut cukup sulit juga bahkan terlalu lama dapat menghasilkakn panas dan sukar untuk dibersihkan. Dengan alasan-alasan seperti inilah maka tidak mengherankan kalau orang kemudian beralih dan lebih suka dengan nyala api yang dibangkitkan dari listrik. Selain lebih cepat dan mudah, juga tidak merepotkan. Karena itulah pabrik-pabrik yang memproduksi api listrik berusaha untuk menunjukkan kelebihan dan kebagusan dari api listrik, sehingga dengan hanya rangkaian yang begitu sederhana dan mudah untuk dirakit telah mampu menghasilkan kedipan lampu yang mempesona.




Komponen yang diperlukan:

R1 = 150 ohm
R2, R3 = 2M2
C1 = 5oµF / 50 volt
C2 = 8µF / 350 volt
C3 = 4nF / 100 volt
Di1, Di2 = Diac ER900
Thy1 = thyristor 400 volt / 1 A
Tri1 = Triac 400 volt / 4 A
D1 = 1N4004
Lampu = 60 Watt



Pada waktu merakit jangan sampai ada sambungan kabel yang menempel pada jalur yang bukan semestinya. Sebab bila sampai terjadi hubungan singkat, dapat membawa akibat fatal pada rangkaian. Selain itu juga harus mengusahakan agar semua hubungan ataupun sambungan kabel dengan kabel maupun kabel dengan komponen dijaga serapi mungkin dan terinsulasi. Jangan sekali-kali menyentuk rangkaian pada waktu rangkaian dalam kondisi ‘ON’



sumber : Buku karya Efvy Zamidra Zam “101 Rangkaian Lampu Elektronik”

Halaman Berikutnya
« Prev Post
Halaman Sebelumnya
Next Post »

Posting Komentar