Pada bahasan sebelumnya saya 2 kali posting masalah penstabilan tegangan dioda zener (dan) R seri, serta tambahan menggunakan 1 buah TR dan 2 buah TR di rangkai darlington dalam konfigurasi "Pengikut Emitor".
Di pandang dari sisi zener dan beban nya, system regulator ini disebut regulator "shunt" atau paralel, dimana antara DZ dan R beban Paralel.
Ada prinsip dimana :
Berikut ini saya gambarkan Karakteristik yang berlaku umum pada semua dioda zener :
- Makin kecil Rz terhadap nilai R beban (RL) makin baik stabilisasi nya, atau dengan kata lain:
- Makin besar Arus ke dioda zener di banding arus ke beban makin baik stabilisasi nya.
- Arus ke Zener tidak boleh lebih dari 20mA (pada kebanyakan type diode zener). artinya:
- Diode zener apabila dia berdiri sendirian (tanpa TR) maka kemampuan stabilisasi nya terbatas.
Dari grafik tampak bahwa Rz tidaklah angka tetap, tergantung pada :
Posting ini sekaligus untuk menghapus keraguan yang masih banyak saya temukan, untuk mencantum kan nilai R seri yang tepat sesuai hitungan, biasanya di pasang 1K atau 2K2. (Contoh tegangan masuk 12V, Dz = 5,6 Volt, maka jika saya ambil arus tembus 15 mA, maka R seri = (12-5,6)/0,015 = 426 ohm, atau yang terdekat nilai nya adalah 470 ohm).
- Arus tembus yang dikenakan padanya, pada grafik diberi simulasi 3 macam arus tembus 5 mA, 10 mA, dan 20 mA. Rz terendah adalah pada arus tembus 20 mA. Itulah sebabnya saya selalu "memaksakan" agar jangan membuat R seri pada Dz terlalu besar, karena stablisasinya kurang (rumus sudah di bahas sebelumnya).
- Ada hal yang unik, yaitu dari berbagai bagai dioda zener dengan berbagai tegangan zenernya, yang terbaik adalah diode zener yang bertegangan 7 Volt, artinya antara lain:
* Lebih baik menggunakan 2 diode zener 7 Volt diseri untuk mendapatkan tegangan zener 14 volt, daripada 1 buah diode zener sebesar 14 Volt, dan tentu harga rupiahnya jadi mahal
(hasil akhir Rz = 2 ohm, di banding Rz = 9 ohm, pada Iz=20mA).
- Informasi tambahan bahwa pada Dz dengan tegangan zener kurang dari 6 Volt, nilai Rz turun ketika suhu naik, atau koeffisien suhunya negatif)
Sumber : Elektronika Dasar by Bpk. Sarono