Dengan sifat sifat diode yang sudah kita kenal, maka dioda dapat kita manfaat kan untuk mengubah tegangan bolak - balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). (harap baca kembali definisi tegangan AC dan DC).
Pada gambar dioda dan R beban seri di beri tegangan bolak - balik sinus dari trafo sebesar 12 V efektif atau sama dengan 16 V maks = 16 Vp.
Kalau di lihat dengan osiloskop, maka tegangan berbentuk seperti gelombang yang terpotong setengahnya, makanya dinamakan penyearahan setengah gelombang (half wave rectifying).
Bentuk tegangan DC seperti ini disebut tegangan DC berdenyut (Pulsating Direct Current).
Sumber : Elektronika Dasar by Bpk. Sarono
Dengan cara tersebut pada R beban terdapat tegangan DC. Karena arus hanya mengalir dari B ke C, tidak pernah sebaliknya, HANYA SAJA bentuk tegangan pada R beban masih naik turun tetapi tidak pernah berbalik arah (DC tetapi masih mengandung unsur AC).
- Pada saat titik A positip, titik D negatif, maka mengalir arus dari titik A ke titik B, ke titik C dan ke titik D (titik C sebenarnya sama dengan titik D). Maka terjadi pembagian tegangan pada dioda yang hanya 0,8 V dan sebagian besar ada pada R beban 15,2 V.
- Pada saat titik D positip, dan titik A negatif, arus tidak dapat mengalir karena saat ini dioda mendapat reverse bias. Tegangan semua ada pada diode dan tegangan pada R beban Nol.
- Saat berikut nya kembali ke nomor 1, dan seterusnya.
Kalau di lihat dengan osiloskop, maka tegangan berbentuk seperti gelombang yang terpotong setengahnya, makanya dinamakan penyearahan setengah gelombang (half wave rectifying).
Bentuk tegangan DC seperti ini disebut tegangan DC berdenyut (Pulsating Direct Current).
Sumber : Elektronika Dasar by Bpk. Sarono