Rangkaian Elektronika dan Mikrokontroller Dasar

Hambatan Listrik (bagian 2)

Setelah kita mengetahui bahwa sebuah SUMBER TEGANGAN mempunyai beda potensial yang di nyatakan dalam VOLT, dan sudah mengetahui tentang perlawanan listrik yang alat nya di namakan RESISTOR yang satuan nya OHM, bagaimana kalau Resistor tersebut kita hubungkan dengan Sumber tegangan ?
Dalam praktek kawat yang pendek kita anggap hambatan nya NOL, dan di pasaran di jual resistor resistor jadi yang nilai nya bermacam macam.
Kita misalkan sebuah accu motor dengan tegangan 12 Volt mempunyai kemampuan mengeluarkan arus 7A.
Dihubungkan dengan resistor sebesar 10 Ohm, maka arus akan mengalir dari positip lewat kabel, masuk ke salah satu kaki resistor kemudian keluar dari kaki yang lain ke kabel lain terus masuk ke negatif accu.
Menurut George Simon Ohm, maka kuat arus yang mengalir berbanding lurus dengan tegangan sumber nya tetapi berbanding terbalik dengan nilai Hambatan nya
Atau di nyatakan dengan Rumus :
I = V / R
Berbanding lurus artinya = jika tegangan di besarkan arus semakin besar
Berbanding terbalik artinya = jika Nilai Resistor di besarkan JUSTRU arus akan semakin kecil (terbalik)
Kalau kita akan menghitung maka :
Satuan I adalah dalam Ampere
Satuan Tegangan dalam Volt
dan Satun Hambatan Listrik dalam satuan Ohm (untuk menghargai George Simon Ohm) .
Pada gambar di nyatakan sumber tegangan = 12 V
Resistor = 10 Ohm
Maka arus yang akan mengalir sebesar = I = 12 / 10 = 1,2 A
Pengertian resistor menghambat arus bukan berarti bahwa arus yang masuk ke resistor besar kemudian keluarnya kecil, arus yang masuk ke resistor, di dalam resistor dan yang keluar resistor sama besar. (pada gambar arus yang mengalir di tulis I)
Mungkin akan ada pertanyaan itu di badan accu di tulis tulisan 7 A apa itu ?? Ampere yang tertulis pada accu adalah kemampuan accu mengeluarkan arus, artinya accu tidak dapat mengeluarkan arus lebih dari 7 A.
Sedangkan arus yang MENGALIR tergantung pada nilai tegangan sumber nya, dan Nilai Hambatan nya.
Gambar sebelah atas adalah gambar 2 dimensi dalam praktek, tetapi dalam gambar orang teknik elektronika lebih mudah menggambar secara skema yang di gambarkan seperti gambar di sebelah bawahnya.
Dimana battery / accu di gambar pada sisi positip lebih panjang dari sisi negatif nya (pada gambar itu masih ditulis simbol plus dan minus) pada saat lain tidak akan di tulis lagi. Simbol resistor di gambar seperti gambar bawah juga ...
(Catatan penting : tegangan selalu ada antara dua titik)





Lanjutan (setelah membaca yang atas) : pada gambar di bawah saya tulis titik A, B, C, D... Pada elektronika karena kabel pendek di anggap hambatannya NOL maka titik A = B, titik C = D ... jadi titik B dan titik C seyogyanya tidak perlu di tulis (kelak tidak akan di tulis)
Sehingga di gambar cukup gi gambar sebagai berikut : Selanjut nya kalau kita menyebut tegangan mesti antara 2 titik .... misalkan tegangan accu adalah tegangan antara titik A dan B, sedang kan jika kita menyebut arus, maka arus hanya di SATU titik, pada gambar ini kita sebut arus yang mengalir pada titik A dan arus yang mengalir pada titik B, tetapi untuk gambar ini kuat arus di titik A = kuat arus di titik B, sebesar 1,2 A...

Ada mitos yang mengatakan "AWAS lampu motor jangan di pasang di mobil nanti lampunya putus, karena Accu mobil lebih besar ampere nya !!" mitos ini harus di bantah dengan tegas, TIDAK PUTUS ... karena tegangan pada accu motor dan mobil sama sama 12 V, sementara resistor nya (atau adakala nya disebut R beban), nya sama ya lampu yang sama ... Yang membedakan accu motor dan accu mobil adalah kemampuan masing masing mengeluarkan arus maksimal nya...
Jadi dapat di simpulkan arus yang mengalir tergantung Besar nya tegangan sumber dan hambatan itu sendiri, sama hal nya jika kita punya Trafo 5A dengan Trafo 1A, maka arus yang mengalir tergantung pada resistor beban nya ... bisa dihitung dengan rumus I = V/R.

Dalam praktek hukum ohm ini penerapannya sangat sangat luas, resistor tidak harus berbentuk resistor, bisa berupa lampu motor/mobil, motor DC, HP, Mainan anak anak, dll dll ...... pada sumber tegangan PLN bisa berupa setrika listrik, kulkas, kipas angin, AC, TV , Amplifier, dll dll.

Sumber : Elektronika Dasar by Bpk. Sarono

Halaman Berikutnya
« Prev Post
Halaman Sebelumnya
Next Post »

Posting Komentar