Dalam banyak hal rangkaian paralel banyak di temukan, contoh di rumah kita memasang peralatan listrik kita dalam kondisi paralel, tegangan 220V yang tersedia di pasang kan berbagai peralatan listrik, masing masing mendapat tegangan yang sama tetapi menarik arus masing masing sesuai kebutuhan nya.
Arus total adalah arus yang mengalir melalui KWH meter sehingga perkalian dengan tegangan menghasilkan daya total, dan perkalian dengan waktu menghasilkan KWH (kilo watt hours), itulah yang kita bayarkan ke PLN.
Peralatan di rumah kita antara lain :
1. Air Conditionier (AC)
2. mesin Cuci
3. Pompa air
4. Kulkas
5. Setrika Listrik
6. Kipas Angin
7. Pesawat TV
8. Sound System
9. Komputer
10. Lampu lampu
11. dll dlll
Hambatan terkecil akan menarik arus yang terbesar, karena alat alat itu dapat "di anggap" masing masing sebagai sebuah resistor dengan nilai tertentu. Biasanya yang terbesar menarik arus adalah AC.
Hanya saja nilai R tersebut relatif tidak tetap (berubah ubah), misalkan kipas angin kadang kita stel posisi putaran rendah, maka saat itu R nya besar dan arus nya kecil, saat lain di putar pada kecepatan tinggi, tentu R nya turun dan arus nya besar. Demikian juga peralatan lainnya.
Pada mobil dan motor juga menerapkan prinsip paralel, lampu lampu ada yang kadang kita nyalakan atau matikan melalui sakelar, klakson, dll..
Pada mobil masing masing peralatan biasanya selain melalui sakelar juga melalui masing masing sebuah sekering yang di harapkan kalau terjadi konslet sekering akan putus dan terhindar dari konslet yang dapat menyebabkan kebakaran.